Jumat, 21 November 2014

PENGUMPULAN DATA

PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

WAWANCARA
Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan narasumber. Dalam proses wawancara interviewer mengajukan pertanyaan, baik dengan meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:
  • Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
  • Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

Contoh wawancara

Tema               : Lupa
Narasumber     : Dr. Nayli Husna Dewi, Sp.S
Pewawancara  : Salma Nafi’aturrofi’ah
Assalamu’alaikum…. Selamat pagi pemirsa, senang sekali Salma dapat berjumpa kembali dengan pemirsa dalam acara “HADUUU APA YA?” pagi ini Salma akan mewawancarai seorang dokter spesialis saraf, yaitu Dr. Nayli Husna Dewi, Sp.S. kali ini kita akan membahas tentang lupa. Nah, ada apakah gerangam denganlupa ini? Mari kita sambut Dr. Nayli…
Salma  : Selamat pagi, Dok !
Nayli   : Ya, selamat pagi
Salma : Pagi ini Salma pengen mewawancarai dokter tentang lupa, nih…
Nayli   : Ya, baiklah. Mari kita mulai
Salma  : Begini, Dok.. sebenarnya apa sih penyebab lupa?
Nayli   : Lupa disebabkan karena adanya gangguan daya ingat jangka pendek yang berdampak pada kerusakan di bagian medial temporal, hippocampus. Selain itu, lupa juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang lain seperti; hipertensi, kolesterol, stroke, dan juga faktor usia.
Salma  : Oo.. gitu.. lalu, sebenarnya apa yang terjadi pada otak kita saat kita lupa?
Nayli   : Saat kita lupa, salah satu fungsi kognitif otak kita, yaitu memori atau daya ingat terganggu. Memori merupakan tempat menerima informasi yang masuk, kemudian informasi itu diproses menjadi daya ingat.
Salma  : Begini, Dok. Lupa sering dihubung-hubungkan dengan pikun. Jadi apakah lupa itu selalu pikun?
Nayli   : Lupa tergolong wajar jika tidak ada gangguan pada organ yang berkaitan dengan fungsi memori. Bagi orang yang masih muda, lupa sering dialami oleh orang yang super sibuk. Nah, dalam kondisi tersebut bukan otak yang terganggu. Namun pada saat bersamaan, banyak hal yang harus diingat melebihi kapasitas otak.
Salma  : Emm.. lalu, Dok.. apakah lupa dapat menjadi penyakit yang parah?
Nayli   : oh.. bisa.. penyakit lupa yang parah dan paling ditakuti adalah Alzheimer.
Salma  : Apa ciri-ciri penyakit tersebut, Dok?
Nayli   : Pada awalnya itu terlihat seperti lupa pada umumnya. Namun makin hari lupanya makin parah dari hari ke hari. Bahkan bisa lupa melakukan sesuatu yang baru saja dilakukannya. Juga mengalami permasalahan berbahasa, disorientasi waktu dan tempat, hingga penurunan perhatian.
Salma  : Wah.. kalau begitu bagaimana caranya menjaga daya ingat agar tidak mudah lupa, Dok?
Nayli   : Banyak cara menjaga daya ingat, diantaranya adalah;
a.       Melatih otak positif, menulis, bermain TTS dan kuis
b.      Melakukan latihan fisik dan otak secara teratur
c.       Memberikan porsi lebih besar pada satu hal dengan meningkatkan konsentrasi saat melakukan kegiatan tersebut
d.      Melakukan interaksi dengan berkumpul bersama orang lain
Salma  : Waaah.. baiklah kalau begitu, Dok. Terimakasih sekali atas waktu yang telah anda luangkan untuk acara ini
Nayli   : Ya.. sama sama yaa

ANGKET atau KUISIONER

Angket / Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Angket diisi oleh responden sesuai dengan yang “dia” kehendaki/ketahui/rasakan. Angket adalah instrumen untuk jenis penelitian kuantitatif. Angket adalah penelitian kualitatif yang kuantitatifkan. Angket adalah penelitian kuantitatif yang disimpulkan dalam bentuk kualitatif.


Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
·       
  •  Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  • Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
  • Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

Contoh Angket

soal isi angket
1) Apakah anda mengikuti esktrakulikuler di sekolah ?
a) Ya                           b) Tidak
2) Ekstrakulikuler apakah yang anda ikuti di sekolah ?         
a)      Jika Ya, apa …………………………………………
b)      Jika Tidak, mengapa…………………………………
3) Apakah ekstrakulikuler yang anda ikuti sudah berjalan dengan baik ?
a) Ya                           b) Tidak
4) Menurut pandangan anda, ekstrakulikuler apakah yang paling diminati oleh para siswa ?
a) Basket         b) Volly           c) Futsal          d) (pilihan lain)
5) Apakah ada perubahan dalam diri anda, setelah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ?
a) Ya                           b) Tidak
6) Apakah faktor teman berpengaruh pada minat kegiatan ekstrakulikuler anda ?
a)      Ya, mengapa ………………………………………………………………….
b)      Tidak, mengapa………………………………………………………………..
7) Apakah setelah anda mengikuti ekstrakulikuler bakat dan minat anda dapat tersalurkan ?           
a) Ya                           b) Tidak
8) Apakah anda bisa menyeimbangi antara waktu bermain dengan ekstrakulikuler ?
a) Ya                           b) Tidak
9) Apakah prestasi ekstrakulikuler anda baik ?
a) Ya                           b) Tidak
10) Apa yang membuat anda bersungguh – sungguh dalam mengikuti ekstrakulikuler ?
a)      Tekad dari diri sendiri                   c) pengaruh teman atau pacar
b)      Dorongan orang tua                     

Hasil penelitian
       Dalam hasil penelitian kami yang kami buat berdasarkan system angket, kmi dapat membandingkan antar siswa yang memang mempunyai bakat dan minat ataupun tidak. Itu bisa terlihat dari rasa kemauan, tekad, dan pengorbanan dari siswa itu sendiri.
Dari hasil angket yang kami sebarkan ke banyak siswa banyak siswa terutama laki laki menyalurkan bakat dan hobi nya ke dalam ekstrakurikuler seperti eskul basket, futsal, dan sepakbola. Itu bisa terlihat dari semangat dan kemauan dari murid itu sendiri, tetapi tidak siswa laki-laki juga yang mengikuti eskul itu, kaum wanita juga banyak yang mengikuti eskul olahraga yang melelahkan itu.

Pembahasan

1. Minat Siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
      Berdasarkan hasil penelitian dari angket ini, kami dapat menyimpulkan bahwa tidak semua siswa mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dikarenakan beberapa factor seperti malas, tidak bisa, atau lain lain.
       Apalagi dari sekolah juga tidak terlalu mewajibkan untuk para siswa nya mengikuti kegiatan ini. Jadi tidak aneh bila tidak sedikit siswa banyak beranggapan “ekstrakurikuler itu tidak terlalu penting” tetapi ada juga siswa yang menyalurkan minat dan bakatnya pada kegiatan ekstrakurikuler dan beranggapan “ekstrakurikuler itu sangat penting untuk bisa menyalurkan bakat maupun hobi nya”. Maka dari itu banyak beragam siswa memiliki pendapat masing-masing tentang kegiatan ini.
       Selain itu ada siswa yang memiliki semangat mengikuti ekstrakurikuler karena dorongan dari orang terdekat sepereti orang tua maupun pacar, atau karena banyak teman-teman nya mengikuti kegiatan ini jadi dia pun ikut. Jadi semua kembali lagi kepada siswa itu sendiri dalam mengikuti kegiuatan ekstrakurikuler ini.
       Bila siswa mengikuti kegiatan ini karena suatu hal mungkin siswa itu tidak akan terlalu tahan lama dalam pengikutan kegiatan ini. Tetapi terluhat jika siswa yang mengikuti kegiatan ini dengan serius. Dia bisa mengukir prestasi yang bisa membuat bangga sekolah maupun dirinya sendiri.

2. waktu menjadi hambatan
Banyak siswa mengeluhkan tentang waktu kegiatan pelaksanaan ekstrakurikuler ini SMA NEGERI 1 CIAWI ini. Siswa yang beranggapan seperti itu mengeluhkan karena diri nya juga mempunyai kesibukan lain selain di luar kegiatan ini. Siswa itu beranggapan “saya tidak bisa mengikuti ekstrakurikuler ini karena bentrok dengan acara saya” seperti itu pendapat sebagian siswa pada kegiatan ini.
       Tetapi ada sebagian siswa juga yang mengorbankan waktu di luar sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA NEGERI 1 CIAWI, menurut nya “daripada membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting, lebih baik mengikuti kegiatan ini” ada juga siswa yang beranggapan seperti itu.
       Maka dari itu dapat kami simpulkan melalui perbandingan dari angket antara siswa yang bersungguh-sungguh dan tidak.


SUMBER

Selasa, 21 Oktober 2014

Paragraf Deduksi dan Induksi


DEDUKSI

Pengertian Deduksi

Deduksi adalah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut. 

Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.

Contoh secara ilmiah
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.

Penalaran deduksi ada dua macam, yaitu:
1.     Silogisme
Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan).

 PU : A   =  B
 PK : C   =  A
    S :  C  =  B
Contoh:
·         Semua hewan membutuhkan air (PM)
·         Anjing adalah hewan (pm)
·         Anjing membutuhkan Air (Konkulsi)

2.     Entimen
Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan). Namun, dalam penarikan kesimpulan dalam entimem diberikan alasan sebagai penyebabnya.

 PU :   A   =    B
 PK :   C   =    A
    S :   C   =    B  karena  C  =   A 
Contoh:
·         PU : Semua presiden  berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyelidikan pejabat negara
·         PK : Susilo Bambang Yudhoyono adalah seorang presiden
·         K : Susilo Bambang Yudhoyono berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyelidikan pejabat negara
·         Entimen : Susilo Bambang Yudhoyono berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyeidikan pejabat negara karena Susilo Bambang Yudhoyono seorang presiden.
INDUKSI

Pengertian Induksi

Induksi adalah imbasan atau influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan pengaruh benda yang bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang semula netral dapat bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau bida besi itu masih berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat magnet. Ujung besi yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut dengan induksi. Bahasa inggris untuk induksi ini adalah induced.

Contoh secara ilmiah:

Pendekatan induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.

Penalaran induksi ada tiga macam yaitu:
1.     Generalisasi
Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara umum.
Contoh:
Setelah saya mencari artikel tentang sistem operasi Linux. Banyak kelebihan yang saya dapatkan. Mulai dari gratis, lebih baik dalam keamanannya dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, saya akhirnya memakai sistem operasi Linux ini.

2.     Analogi

Penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan. Dalam penalaran ini banyak terdapat persamaan. Akhirnya, ditarik simpulan bahwa pada segi-segi yang lain pun tentu akan terdapat persamaan juga.
Contoh:
Menjadi seorang programmer (pembuat program komputer) haruslah teliti dan ulet. Mengapa? karena bidang tersebut sangat membutuhkan kejelian yang sangat tinggi dalam hal pembacaan kode-kode program. Sama halnya dengan memasak. Contohlah memasak sayur asam, ketelitian saat memberikan garam harus sesuai dengan takarannya. Karena jika tidak, sayur asam tersebut bisa saja tidak ada rasa (hambar) ataupun terlalu asin. Jadi, apapun yang dikerjakan, janganlah ceroboh. Keteletian dan keuletan sangat penting dalam keberhasilan suatu pekerjaan.
3.     Hubungan Kausalitas

Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa sehingga sampai pada suatu simpulan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebab suatu keadaan atau peristiwa-peristiwa tersebut merupakan akibat suatu keadaan. Terdapat tiga macam hubungan kausalitas, yaitu:

1.      Hubungan Sebab-Akibat
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab sehingga sampai pada suatu simpulan yang menjadi akibat

Contoh:
Saya sangat suka dengan salah satu sistem operasi Linux. Linux ini bersifat gratis dan kode sumbernya terbuka. Kode sumbernya itu menggunakan bahasa pemrogram C. Oleh karena itu, saya sangat ingin menjadi programmer (pembuat program) bahasa C untuk mengembangkan Linux saya ini

2.       Hubungan Akibat-Sebab
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi akibat. Kemudian dicari apa penyebabnya.
Contoh:
" Bencana banjir banyak terjadi dimana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang ebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang? setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Sulawesi yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang banyak terjadi belakangan ini "
3.      Hubungan Sebab Akibat 1 Akibat 2
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan beberapa akibat yang lain.
Contoh:                                                              
Setiap menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.


Jumat, 03 Oktober 2014

Paragraf Induktif dan Deduktif


Paragraf Induktif dan Deduktif

PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

Contoh paragraf Induktif: Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Contoh paragraf induktif  :
a.       Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih  maka kita juga akan sehat.Maka dari itu, kegiatan kerjanbakti sangat penting di lingkungan sekolah.

Contoh paragraf induktif dari koran :
a.       Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda. Bila dihitung dari awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan aturan. Namun, sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada masyarakat.

b.      Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut  mencapai RP 248 juta. Berdasar alokasi anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap dua ribu orang. Namun, sampai sekarang  dana itu masih utuh alias tak terpakai sama sekali. 


Contoh generalisasi:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

PARAGRAF DEDUKTIF

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Berikut contohnya :
Contoh paragraf deduktif :
a.       Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “kebersihan adalah sebagian dari iman”.

Contoh paragraf deduktif dari koran :
a.       KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang menyediakan layanan kesehatan seperti pasar Songgolangit Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias poskespas karena ditujukan melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan pasien mencapai 20 orang perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap karmini, salah seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar Songgolangit, kemarin (16/8).

b.      Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli.  Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Yayuk.(pra/hw)

c.       Ada juga perda penyelenggaraan pendidikan. Aturan itu juga menggariskan sejumlah kebijakan baru di bidang pendidikan. Misalnya, alokasi bantuan personal kepada sisiwa SD, SMP, SMA/MK swasta. Dengan alokasi itu, siswa tidak mampu tidak perlu khawatir memikirkan biaya membeli seragam, hinnga buku tulis. Sebab, pemkot akan menanggung dalam bentuk barang.


Referensi :

Sabtu, 03 Mei 2014

Artikel 2



“SATU HARI PENUH KEBAHAGIAN”

Disetiap momen-momen dalam perjalan pasti ada saja suatu hal yang akan membuat teringat saat perjalan itu. Entah itu kejadian buruk, kejadian memalukan, atau kejadian yang menyenangkan bahkan sangat menyenangkan.
Perjalanan ini mungkin menurut orang biasa saja, karena perjalanan ini sangat mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Ya, walau begitu ini sangat mengesankan bagiku. Untuk melakukan perjalanan atau liburan ini butuh perjuangan, maklum saja aku ini orang yang sangat boros, sehingga untuk melakukan liburan butuh perjuangan ekstra untuk menabung.
Liburan ini sudah direncanakan oleh aku dan teman-temanku sudah beberapa lama yah sekitar satu bulan sebelum melakukan perjalanan ini. Kita selalu membayangkan seakan-akan kita sudah berada ditempat itu, ada juga yang melakukans hitung mundur sebelum melakukan liburan ini.
Tepatnya tanggal, 15 april 2014 aku dan tujuh orang teman-temanku melakukan liburan sehari kami untuk menghilangkan penat dari rutinitas perkulihan. Dimulai dari tunggu menunggu dan akhirnya kita sampai ditempat yang kita tuju DUFAN itu tempatnya.
Banyak kejadian yang sangat menyenangkan dan kejadian yang memalukan. Setiap wahana yang kita naiki selalu membuat ribut  bisa dibilang rusuh, setiap ingin naik kita selalu melakukan teriakan-teriakan yang membuat orang aneh melihat kita. Aku lupa siapa yang ngomong ini “namanyan juga lagi didufan kalau ngga teriak-teriak ngga seru” iya juga betul Namnaya juga melepas penat bukan.
Ini kejadian yang sangat memalukan bagiku, tapi ini cukup membuat kenang-kenangan sih. Pada saat mengantri untuk bermain arum jeram yang ketiga kalinya, sepatu ku terjatuh kebawah. Secara reflex saat sepatu ku jatuh, aku teriak sangat kencang sampai-sampai hampir semua yang mengantri melihat aku dan saat itu aku menjadi artis dadakan itu sih kata teman-temanku. Aku panik saat itu, dan akhirnya pasrah dengan sepatu yg jatuh karena kufikir sudah tidak dapat diambil lagi. Jadinya aku mendengar usulan dian  “ ver, buang aja sepatu yang satunya lagi” tanpa berfikir panjang aku membuang yang satunya. Dan saat itu aku tambah sangat-sangat menyesal. Tapi untungnya ada seorang bapak-bapak lewat yang membawa pacul, temanku langsung berinisiatif meminta tolong sama bapak-bapak itu untuk mengambilkan sepatu ku. Untungnya bapak-bapak itu sangat baik hati, sepatu ku diambilkan olehnya. Saat bapak-bapak itu sudah mendapatkan sepatuku dengan bantuan paculnya, semua orang yang melihat secara spontan bertepuk tangan. Entah apa yang kurasakan aku senang tapi aku malu. Aku sangat berterima kasih sama bapak-bapak itu sampai-sampai aku dan teman-temanku menjuluki bapak-bapak itu dengan “ Hero penyelamat”.
Ada lagi entah yang ini disebut kejadian apa, ini terjadi saat kita hampir mau pulang. Salah satu temanku namanya Adah hanya bermaksud meminta tolong dari salah satu pengujung yang ada untuk memfotoi dia, yang ia mintai tolong seorang cowo dengan pacarnya. Cowo itu mau menolong adah, tetapi saat sesudah adah meminta tolong ternyata membuat cowo itu berantem dengan pacaranya. Pungky dan fina mendengar pertengkaran kecil pasangan itu “giliran fotoin orang lain mau, tapi fotoin aku ngga mau” itu yang mereka dengar, setelah mengetahui itu adah merasa tidak enak dan aku dan yang lain tertawa mendengarnya.
Semua kejadian ini tidak akan kulupakan “hidup tidak selalunya indah tapi yang indah itu tetap dalamkenangan”, masih banyak lagi kejadian yang menyenangkan sebenarnya. Semoga diperjalanan selanjutnya akan menemukan kejadian-kejadian yang lebih menyenangkan. “kegembiraan ibarat semburan pewangi,apabila kita memakainya semua akan dapat merasa keharumannya.oleh karena itu berikanlah walau secebis kegembiraan yang anda miliki itu keteman anda” ini liburanku, bagaimana liburanmu?