DEDUKSI
Pengertian Deduksi
Deduksi
adalah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih
lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam
metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan
itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori
tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan
teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris
kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut.
Popper
tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori
dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia
menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan,
teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar,
contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar,
maka harga beras akan turun.
Contoh
secara ilmiah
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi
operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami
suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala
tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks
penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk
memahami suatu gejala. Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan
khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan
kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika
penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif
erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan
bilangan.
Penalaran deduksi ada dua macam,
yaitu:
1.
Silogisme
Merupakan
penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna
menurunkan premis baru (simpulan).
PU :
A = B
PK : C = A
S : C = B
PK : C = A
S : C = B
Contoh:
·
Semua hewan
membutuhkan air (PM)
·
Anjing adalah
hewan (pm)
·
Anjing
membutuhkan Air (Konkulsi)
2.
Entimen
Merupakan
penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna
menurunkan premis baru (simpulan). Namun, dalam penarikan kesimpulan dalam
entimem diberikan alasan sebagai penyebabnya.
PU :
A = B
PK : C = A
S : C = B karena C = A
PK : C = A
S : C = B karena C = A
Contoh:
·
PU : Semua
presiden berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyelidikan pejabat
negara
·
PK : Susilo
Bambang Yudhoyono adalah seorang presiden
·
K : Susilo
Bambang Yudhoyono berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyelidikan pejabat
negara
·
Entimen
: Susilo Bambang Yudhoyono berhak mengeluarkan izin tertulis untuk penyeidikan
pejabat negara karena Susilo Bambang Yudhoyono seorang presiden.
INDUKSI
Pengertian
Induksi
Induksi
adalah imbasan atau influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan
pengaruh benda yang bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang
semula netral dapat bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau
bida besi itu masih berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat
magnet. Ujung besi yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub
yang berlawanan dengan kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut
dengan induksi. Bahasa inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan
induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the
general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Penalaran induksi ada tiga macam yaitu:
1.
Generalisasi
Penalaran jenis ini dimulai dengan
mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara
umum.
Contoh:
Setelah saya mencari artikel
tentang sistem operasi Linux. Banyak kelebihan yang saya dapatkan. Mulai dari
gratis, lebih baik dalam keamanannya dan masih banyak lagi. Oleh karena itu,
saya akhirnya memakai sistem operasi Linux ini.
2.
Analogi
Penalaran jenis ini dimulai dengan
membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan. Dalam penalaran ini
banyak terdapat persamaan. Akhirnya, ditarik simpulan bahwa pada segi-segi yang
lain pun tentu akan terdapat persamaan juga.
Contoh:
Menjadi seorang programmer
(pembuat program komputer) haruslah teliti dan ulet. Mengapa? karena bidang
tersebut sangat membutuhkan kejelian yang sangat tinggi dalam hal pembacaan
kode-kode program. Sama halnya dengan memasak. Contohlah memasak sayur asam,
ketelitian saat memberikan garam harus sesuai dengan takarannya. Karena jika
tidak, sayur asam tersebut bisa saja tidak ada rasa (hambar) ataupun terlalu
asin. Jadi, apapun yang dikerjakan, janganlah ceroboh. Keteletian dan keuletan
sangat penting dalam keberhasilan suatu pekerjaan.
3.
Hubungan Kausalitas
Penalaran jenis ini dimulai dengan
mengemukakan peristiwa-peristiwa sehingga sampai pada suatu simpulan bahwa
peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebab suatu keadaan atau
peristiwa-peristiwa tersebut merupakan akibat suatu keadaan. Terdapat tiga
macam hubungan kausalitas, yaitu:
1.
Hubungan Sebab-Akibat
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa
yang menjadi sebab sehingga sampai pada suatu simpulan yang menjadi akibat
Contoh:
Saya sangat suka dengan salah
satu sistem operasi Linux. Linux ini bersifat gratis dan kode sumbernya
terbuka. Kode sumbernya itu menggunakan bahasa pemrogram C. Oleh karena itu,
saya sangat ingin menjadi programmer (pembuat program) bahasa C untuk
mengembangkan Linux saya ini
2.
Hubungan
Akibat-Sebab
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa
yang menjadi akibat. Kemudian dicari apa penyebabnya.
Contoh:
" Bencana banjir banyak
terjadi dimana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran
rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di
dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu,
Bandung termasuk wilayah yang ebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang?
setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa
dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan
beberapa wilayah di Sulawesi yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang.
Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang
sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak
memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang
banyak terjadi belakangan ini "
3.
Hubungan Sebab Akibat 1 Akibat 2
Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa
yang dapat menimbulkan beberapa akibat yang lain.
Contoh:
Setiap
menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan
sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut
penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan
tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut.
Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih
dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan
tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar